Cara Produktif Menulis Buku yang
Perlu Kamu Tahu
Oleh
: Heri Setiyono, S.Pd
Ada beberapa fakta
menarik dalam menulis buku, salah satunya adalah sebagai monumental karya
pemacu produktifitas. Namun bagaimana ya caranya agar selalu produktif menghasilkan karya terutama
buku?
Nah, kali ini akan kita
bicarakan mengenai cara produktif menulis buku yang sekiranya wajib untuk kamu
tahu.
Senin, (19/01/2021)
malam kulwap menulis bersama PGRI pas banget membahas tema ini. Tepatnya
“Produktif Menulis Buku” yang disampaikan Bu Noralia Purwa Yunita, M.Pd.
Terhitung dalam waktu singkat Bu Nora mampu menghasilkan buku yang terbilang
cukup banyak. Ini tidak lepas dari keseriusan beliau memfokuskan diri pada
produktifitas. Bagi kalian yang ingin bertegur sapa dengan beliau bisa
mengunjungi blog noraliapurwa.blogspot.com
Lalu apa saja sih tips
agar bisa produktif menulis seperti Bu Nora. Oke sabar, biar tulisan kali ini
berbeda akan saya sajikan dalam listicle (list
and article). Sebab lebih mudah bagi saya dalam menuliskannya dan lebih
singkat waktu pengerjaannya.
Siapa
saja ingin produktif menulis
Siapapun ingin
produktif menghasilkan karya baik tulisan, buku maupun content blog dan vlog.
Semua produktifitas berkelindan dengan karya yang berdampak, solutif hingga master
piece dari si empunya karya. Dalam kata lain menuju kualitas terbaik dari
rutinnya kuantitas produk karya.
Penulis pemula seperti
saya sering mengalami gagap menulis, bukan karena kering ide atau tidak ada
inspirasi. Saya termasuk yang percaya ide dan inspirasi selalu ada dimana-mana.
Bahkan ketika malas menulis pun kemalasan itu adalah ide. Dan lucunya bagi saya
ketika berada di “bilik merenung” ide membanjir keluar dengan liar meskipun
setelahnya terasa hampa bersama kotoran yang saya siram bersih. *Ups… maaf*
Kegagapan itu lebih
kepada How to write bukan What to write. Karenanya bagi saya untuk
selalu belajar bagaimana menulis tidak boleh berhenti. Agar tulisan yang saya
hasilkan berdaging kalau meminjam istilah dari moderator, Bu Aam Nurhasanah “daging semua”.
Itulah mengapa saya yakin bagaimana menulis dan gaya menulis lebih utama
daripada apa yang mau ditulis.
Kapan
waktu produktif menulis
Hayo ngaku siapa yang
lebih merasa dapat feel menulis ketika mood. Dan merasa tidak bisa menulis
ketika tidak ada feel atau semangat. Sebenarnya mood atau tidak kita mampu
menulis. Seperti kata Bu Nora “ Tidak
masalah menulis sesuai dengan apa yang ada di pikiran dan hati. Apa yang kita
rasakan, inginkan, harapkan, tuangkan dalam bentuk tulisan.”
Jadi, menulislah meski
sedang mood atau tidak sebab tulisan tersebut mampu mengikat ide. Bagi saya
sendiri menulis di waktu malam, menjelang dini hari atau sehabis menunaikan
ibadah shalat lebih lancar karena minim distraksi.
Bagaimana
cara produktif menulis
Mensarikan dari paparan
Bu Nora untuk menghasilkan tulisan maupun buku secara produktif dapat dilakukan
dengan:
- Menentukan
tema buku yang akan ditulis
- Membuat
TOC, outline dan daftar isi
Daftar
isi bagi Bu Nora adalah suatu kerangka pikiran dalam menuangkan setiap ide. Dalam
hal ini daftar isi juga mempunyai peran untuk membantu memfokuskan bahasan,
mencari referensi dan penargetan waktu penulisan. Sehingga dapat dijadwalkan
setiap babnya untuk diselesaikan.
- Jadwal
- Mulai
menulis
- Revisi
Revisi
yang dilakukan Bu Nora selain dengan swasunting juga dilakukan dengan meminta
kepada teman untuk dibaca dan dicermati.
- Masukkan
ke penerbit
Bagi
saya sendiri hal yang paling sulit menurut saya adalah dalam mengatur waktu. Susah
sekali meluangkan waktu untuk menulis adapun waktu istirahat biasanya malah
terjebak dengan gawai. Barangkali kawan sekalian juga sering terjebak terlalu
lama di media sosial. Karena itulah saya niatkan mulai sekarang untuk membuat
to do list. Sebenarnya lebih mudah dengan editorial kalender dalam penjadwalan
menulis, sayangnya belum saya coba lagi.. Hehehe.
Mengenai
revisi, bagi saya lebih baik untuk memisahkan antara menulis dan editing. Barangkali
ada juga kawan yang sepemikiran dengan saya. Selain itu juga penting untuk cek
orisinalitas. Kita bisa mengecek besarnya similarity dan citacy dengan
aplikasi. Sudah banyak aplikasi online untuk hal ini. Coba saja Plagiarism
Checker, Smallseo, atau yang lebih akurat lagi dengan Turn it In. Beberapa aplikasi itu bisa kawan sekalian
pergunakan agar selalu terhindar dari plagiat.
Mengingat
google panda sekarang lebih canggih dalam hal algoritma demi menyajikan konten
yang berkualitas. Maka penting untuk kita menyajikan konten yang baik agar
mudah terindeks mesin pencari. Coba saja kawan ketik di google mengenai berita, teknologi
atau apa saja, maka di halaman pertama google selalu tulisan bersumber dari web
dengan otoritas unggulan. Inilah yang perlu kita perhatikan untuk menempatkan
konten ataupun tulisan kita sebagai tulisan yang baik. So, mengingatkan diri sendiri
bahwa konten adalah raja dan ayo kawan keep writing.
10 Komentar
Mantap Pak. 👍👍👍
BalasHapusMari berkunjung ke blog sy.😊🙏
https://bundagisya.blogspot.com/2021/01/trik-produktif-menulis-buku.html
MasyaAllah, tulisan yang mantap. daging semua, gak ada lemaknya. semangat berkarya, semangat menginspirasi
BalasHapusMantap pak..
BalasHapusBerkunjung k blog sy juga..
Indah rapi bagus daging semua salam literasi bung...
BalasHapusKeren pak tulisannya
BalasHapusNah ini tulisan penyemangat disaat ide menulis mentok.
BalasHapusTerimakasih ya pemilik Blog... heheheh
Joooosss..informatif, edukatif...mencerahkan..trmksh pak
BalasHapusKerennnnn pak Heri salm literasi.....main lagi yuk
BalasHapushttps://suryanietin.blogspot.com/2021/01/inilah-5-trik-menulis-buku-yang.html
Mantaap resumenya Pak, semangat terus sampai sukses
BalasHapusMengalir asyik resumenya.
BalasHapus