Berani Menulis Buku dalam Satu Minggu

 



Oleh : Heri Setiyono, S.Pd

 

Yakin dengan keinginanmu menulis buku? Bagaimana kabar naskahmu? Penulis keren bisa lho menulis buku dalam seminggu? Simak deh.

Tulisan kali ini membawakan sebuah topik yang menantang, “menulis buku dalam satu minggu. Prof Richardus Eko Indrajit membagikan kiat menulis buku dalam seminggu. Hebatnya tema ini menjadi tantangan menulis buku dalam seminggu yang bertanma tantangan Februari-17.

Kata Prof Eko menulis buku dalam satu minggu sangatlah mungkin, karena seharipun sebenarnya bisa menulis buku. Hakikatnya menulis adalah mengubah komunikasi yang biasanya berupa obrolan menjadi tulisan.

“ Mengubah komunikasi via oral (mulut) ke dalam via tulisan adalah cara jika ingin menulis dan menerbitkan buku dalam satu minggu.” Ungkap Prof Eko.

Lalu bagaimana kiat menulis buku dalam seminggu ini:

  • Niat

Perlu niat dalam setiap kegiatan agar mencapai tujuan yang diinginkan. Begitu juga menulis. Kejelasan dalam menentukan target tujuan, jika dibarengi dengan kemauan yang kuat akan menemukan titik kulminasinya.


  • Pilih salah satu topic

Pilih salah satu topic yang sangat disukai dan dikuasai. Prof Eko mengaku bahwa biasanya ia bisa menulis satu sampai tiga halaman setiap harinya dan saat weekend (sabtu dan minggu) bisa menghasilkan berpuluh-puluh halaman. Isinya bisa bermacam-macam dari mulai cara mengajar hingga teknik main sulap, steknologi terbaru dan lain sebagainya.

“Lakukan saja tanpa harus menunggu.” Begitulah pesannya.


  •  Disrupsi diri untuk menulis

Hambatan menulis lebihh besar datang dari diri sendiri. Banyak orang mengatakan tidak ada waktu. Padahal waktua sangatlah bisa diluangkan. Saya pernah mendapatkan sebuah pesan dari mentor saya ketika masih mahasiswa, bahwa orang yang sibuk adalah orang yang pandai membagi waktu. Jadi sesibuk apapun dengan memanajemen waktu maka semua akan teratur terlaksana.

Terlebih dari Prof Eko mengatakan bahwa apapu yang ditulis akan terekam abadi di dunia maya. Maka jangankan seminggu, satu hari pun jika memutuskan untuk menulis dari pagi sampai malam pasti akan menjadi buku.

Mendisrupsi diri ini sering dilakukan Prof Eko untuk menyemangati diri. Beliau membayangkan/ imajinasi semisal diberitahu malaikat bahwa sisa umurnya tinggal 24 jam lagi dan hanya bertemu dengan computer beserta keyboard an perantinya, maka ia akan membuat buku  yang mengharukan dalam waktu 24 jam tersebut.


  •  Komitmen meluangkan waktu

Paling tidak dalam sehari harus komitmen meluangkan waktu menulis. Tidak banyak bisa dua jam saja seharinya. Komitmen ini bisa dijalankan dengan mengkondisikan diri dan sekitar untuk mendukung diri.

Bisa dikomunikasikan dengan keluarga misalnya, bahwa jam tujuh malam sampai jam sembilan malam adalah waktu menulis. Sehingga kesepakatan ini menjadi pemahaman bagi keluarga dan bisa mendukungnya.

Hal ini penting dilakukan sebab pada umumnya penulis pemula membutuhkan ketenangan dalam menulis. Menulis jika sudah mendapatkan ketenangan memang biasanya akan menghasilkan kelancaran alam gaya bahasa.  Saya sendiri terkadang ketika menulis dalam kondisi lingkungan bising dengan kata-kata dan bunyi tulisan berwarna juga dengan bahasa sehari-hari, bahasa prokem dan bahasa pergaulan.

Cara menulis cepat bisa dilakukan jika berada di lingkungan yang kondusif. Cara menulis palin mudah untuk pendidikan adalah dengan membuat bunga rampai. Jikalau setiap hari ada satu pesan dari topic tulisan kita maka jika setiap hari dilakukan bisa menjadi buku bunga rampai pesan, amanat dan hikmah positif.

 

  • Manfaatkan referensi untuk mendukung tulisan

Terdapat dua cara dalam memanfaatkan referensi. Pertama menulis saja menuangkan segala yang ada di kepala ke dala tulisan. Kemudian mendukung gagasan tulisan dengan referensi-referensi yang mendukung. Atau dengan cara kedua, membaca berbagai referensi lalu kemudian menuliskannya.

Sepanjang yang saya tahu, ketika pengalaman menulis artikel referensi jangan terlalu lama tahun terbitnya. Maksimal lima sampai sepulu tahun. Dalam membuat buku pendidikan terkadang keilmuan telah berubah dan  berkembang, peraturan dan perundang-undangan telah berganti dan trend pun berbeda setiap tahunnya.

Well, saya bukan penulis yang bisa langsung menulis sekali duduk. Bisa kalian baca dari tulisan saya jika ditulis dalam sekali duduk biasanya masih ada plot hole dan kurang berkelindan. Memang menulis ini adalah kemampuan, semakin terampil berlatih mengasah kemampuan maka makin enak dalam menulis. Karenanya penting memaksa diri mempunyai manajemen waktu dalam berlatih menulis. Selamat berlatih!

 

Heri Setiyono, S.Pd, educator, penikmat tokoh dan pemustaka

Boleh traktir kopi:



0 Komentar