Lakukan 1 Cara Ampuh Ini, Maka Kamu Akan Menjadi Guru Inovatif Esok Hari

 


Oleh : Heri Setiyono, S.Pd


Ah, akhirnya bisa menulis kembali.

Hari jumat kemarin (15/1/2021),WAG belajar menulis PGRI menyuguhkan narasumber sahabat guru yang oke punya. Bu Tere namanya, lengkapnya Theresia Sri Rahayu, S.Pd. SD yang akrab disapa juga Cik Gu Tere. Bagi kalian yang ingin tahu lebih lanjut dengan beliau sila mengujungi  https://www.cikgutere.com/2021/01/tere-bukan-liye.html

Sebagaimana saya dan isteri membuat blog ini pada awalnya, yaitu sebagai inspirasi pendidikan anak (childhood education) dan juga tempat sementara saya menuliskan apapun yang perlu saya ingat agar kemudian mudah bagi saya untuk menemukannya kembali, maka saya mau menulis hasil reseptif pikiran saya setelah paparan kuliah WAG bersama Bu Tere. Hal ini tidak lain sebagai cerminan tujuan perkuliahan kemarin *yang setidaknya saya rasa* untuk membangun personal branding sebagai guru generasi milenial dan blog sebagai wahananya.

Anyway, malah kebanyakan intro yah.

Oke. Senada judul perkuliahan "Blog Sebagai Identitas Digital Bagi Guru Milenial", Bu Tere yakin bahwa guru yang menulis di blog mencirikan identitas digital sebagai guru blogger. Dalam hal ini seorang guru yang melek akan literasi dan kompetensi digital. Inilah yang menjadi kunci judul di atas. Yah, untuk menjadi Guru Inovatif era mondial ini, maka satu hal yang perlu dilakukan, yaitu personal branding sebagai guru yang literat akan kompetensi digital.

Mengapa demikian?

Kita sebagai pendidik sekarang ini menghadapi generasi yang demikian cepat adaptif dengan teknologi informasi, terutama gadget dan digital resources serta berbagai aplikasi didalamnya. Disisi lain belum banyak guru yang literat kompetensi digital hingga mampu menghasilkan moda akomodasi positif yang membangun pembelajaran. Multimedia interaktif berbasis web dan aplikasi misalnya, masih sedikit sekali literatur yang menyuguhkan multimedia interaktif untuk pembelajaran yang mampu dibuat guru secara praktis untuk mendukung pembelajarannya. 

Merespon permasalahan itu saya sepakat denga Bu Tere bahwa Blog menjadi salah satu wadah untuk personal branding sebagai pendidik mileneal sekaligus meningkatkan kompetensi literasi digital diri.

Inilah cara ampuh menjadi guru inovatif yaitu membangun citra diri dengan literasi digital dan Blog bisa menjadi pilihan.

Guru Blogger semata bukan menjadikan blog sebagai catatan personal mengenai dirinya. Lebih jauh dari itu, membuat blog sebagai moda untuk menunjang pembelajaran yang dilakukan. Terlebih pada situasi kondisi pandemi seperti sekarang ini. 

Terus terang saja, niche blog seorang guru pastilah akan menjurus kepada serba-serbi pendidikan sesuai identitas pekerjaan maupun ketertarikannya. Baik mengenai info up to date seputar pendidikan seperti guru penggerak, Assesmen Kompetensi Minimal dan masih banyak lagi. Niche ini menunjukkan bahwa identitas kekhasan dari sebuah blog sehingga mudah untuk memfokuskan kepada siapa pembacanya. Terus terang inipun masih menjadi PR bagi saya yang masih gado-gado menyajikan content blog. 

Namun, setidaknya dengan blog guru mampu menyuguhkan content pembelajaran yang dapat diintegrasikan untuk belajar di rumah. Tidak khayal para guru blogger sekarang ini  menyediakan fitur yang terjalin dengan google drive maupun youtube dan media sosial. Terhitung selama pandemi ini banyak sekali pendidik yang  menjadikan youtube sebagai  penyedia video content untuk pembelajaran. Media sosial yang tersemat dalam blog pun memberikan dampak dalam mengkampayekan kepada peserta didik mengenai gerakan 3 M (mencuci tangan, memakai  masker, dan menjaga  jarak) hingga content materi beraneka bentuk terutama infografis.




(Berberapa postingan saya di-Instagram untuk kampaye 3M)

Memaksimalkan Blog sebagai content belajar adalah cara strategis yang menarik untuk menjadi guru inovatif. Banyak yang bisa di-ulik dari blog. Akan tetapi,  untuk menghasilkan content blog yang berkualitas ada beberapa yang harus diperhatikan. Berikut Tips yang diberikan Bu Tere dalam menyusun blog yang berkualitas yang disarikan dari berbagai sumber.


Menambahkan beberapa tips yang diberikan Bu Tere,  perlu diperhatikan dalam membangun blog untuk menghindari Thin Content dan utamanya adalah menjadi penulis yang "Manusiawi".

Mengenai thin content mungkin kawan dapat mencarinya di google ya... hehehe (mohon maaf, masih pemula belum merasa mampu menyampaikan ilmu blogging)

Intinya konten yang kita muat adalah konten yang memiliki value bukan sekedar panjang ruwet atau malah pendek mbulet. Melainkan padat, dan untuk mencapai kepadatan itu dibutuhkan kemahiran atau keahlian akan pemahaman yang dituliskan sehingga menghasilkan trust (kepercayaan). Misalnya, seorang guru tentu akan lebih diberikan trust bila menulis seputar pendidikan dibandingkan menulis seputar politik.

Google pun menilai sedemikian, sehingga bukan tidak mungkin tulisan di blog yang berkualitas akan membuat google lebih mempercayai untuk disematkan iklan dan ditempatkan di halaman utama mesin pencarian. Google selayaknya manusia saja ya kan.

Sedangkan menjadi penulis yang "manusiawi"dapat dimaknai dengan menyajikan tulisan yang mampu merangkul dan melibatkan pembacanya, sehingga mampu membangun kesadaran, empati, maupun diskusi. Dalam istilah dari Bu Tere adalah enggaging content.

Nah, Kesimpulannya untuk menjadi guru inovatif dapat dilakukan dengan menjadi guru yang berkompetensi literasi digital. Mengembangkan Blog dapat menjadi pilihan dan menghasilkan blog yang berkualitas akan menjadikan literasi kita meningkat. 


*Heri Setiyono, S.Pd, Educator yang tergabung dalam Pelatihan Belajar Menulis PGRI


Baca Juga:

How to Build Your Motivation Bank : Menjadi Pegiat Literasi Sebagai Jalan Penulis

Menulis Buku Kilat Tanpa Mengecewakan Pembaca

Menjadi Penulis Berkualitas


25 Komentar

  1. Mantap, sempurna dan lengkap. Lanjutkan 👍🙏

    BalasHapus
  2. Mantap Pak Heri...salam literasi.....main ya pak kita saling suport..trims


    https://suryanietin.blogspot.com/2021/01/tantangan-guru-mengajar-generasi.html

    BalasHapus
  3. Wah pak heri ikut juga acara kirim content utk anjuran 3M? Alhamdulillah...

    BalasHapus
  4. Masya Allah, keren banget Bu. Padat bergizi dan rapi resumenya.

    BalasHapus
  5. Baguus sekali pak..literasi digitalnya oke...mantaaap..semangat literasi..semangat menulis dan menginspirasi...

    BalasHapus
  6. Terimakasih bagi yang sudah mengunjungi post saya. Silahkan tinggalkan jejak komentara agar saya juga bisa bertamu ke laman kawan semua.

    BalasHapus
  7. Tampilan blog dan tulisannya sdh pro nih, Pak. Mantap!!!

    BalasHapus
  8. postingan yang mantul luar biasa keren dan informatif. terima kasih ilmunya.

    BalasHapus
  9. Berkompetensi literasi digital...Siap pak..lugas..padat..dab jelas..bravo

    BalasHapus
  10. Resume yg lain drpd yg lain, keren abis....

    BalasHapus
  11. Keren... Master Heri, trimks sdh share ilmu yg luar biasa

    BalasHapus
  12. Artikel yg bagus dan informatif pak. Bisa diterapkan pada temen-temen yang lain di grup.

    BalasHapus